Obat hipoglikemik oral (OHO) atau biasa
dikenal sebagai obat antidiabetes (OAD) dapat dibedakan berdasarkan cara
kerjanya. Salah satunya adalah sebagai Intestine
Enzym Inhibitor, yaitu bekerja dengan menghambat enzim di usus sehingga
penyerapan glukosa terhambat (Tjokroprawiro dkk,
2007). α-glukosidase merupakan salah satu enzim yang berada pada lapisan sel
usus, di mana enzim ini berfungsi sebagai pengurai karbohidrat menjadi glukosa
yang dapat diserap oleh usus halus (Gani, 2011).
Acarbose berfungsi sebagai α-glucosidase inhibitor yang berarti menghambat kerja
enzim α-glucosidase (Tjokroprawiro dkk, 2007). Penghambatan enzim ini menyebabkan lambatnya pencernaan
senyawa karbohidrat, karena senyawa karbohidrat sedikit terurai
menjadi glukosa maka penyerapan glukosa oleh usus halus juga
berkurang. Acarbose ditujukan terutama untuk mengatasi kenaikan glukosa darah
sesudah makan (Gani, 2011). Efek dari pemakaian obat ini adalah penyerapan
glukosa ke dalam darah menjadi lambat, sehingga mengurangi kadar
glukosa darah 2 jam postprandial (Pharmacist, 2009).
Sumber Pustaka:
Gani, Y.I. 2011. Acarbose Sebagai Obat Diabetes. Diakses
melalui http://www.berbagimanfaat.com/2013/03/acarbose-sebagai-obat-diabetes.html pada tanggal 10 April 2013.
Pharmacist. 2009. Penggolongan
dan Mekanisme Obat DM. Diakses melalui http://one84smk.blogspot.com/2009/07/penggolongan-dan-mekanisme-obat-dm.html pada tanggal 10 April 2013.
Tjokroprawiro, A., Hendromartono, A.S., Agung, P., Sri, M.,
Soebagijo, A.S., dan Sony Wibisono. 2007. Diabetes Melitus, pp.29-76. Dalam Tjokroprawiro,A. (Ed.) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Airlangga University
Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar